01/08/2012

Alat Penangkap Udang

Para masyarakat yang beraktifitas sebagai nelayan di sungai Rokan ataupun anak dari sungai Rokan, kalau menangkap udang, selain menggunakan jala, jaring atau kail (pancing), ada alat lain yang dipakai sbg alat untuk menangkap udang. Alat perangkap tersebut dinamakan dengan Guguh.

Dengan menggunakan alat ini, para nelayan tidak perlu harus berlama-lama menunggu atau mengawasinya. Cukup dipasang lalu di tinggal, selesai.

Cara pemasangan nyapun tidak begitu sulit, hanya dengan di tenggelamkan di dalam air dengan di beri tali dan diikatkan pada anak-anak kayu ataupun tumbuhan lain yang ada di pinggiran sungai.

Sebagai bahan penarik, didalam guguh diberi umpan dari belahan isi kelapa. Dengan tujuan agar udang yang mencium bau kelapa yang menyengat itu akan tertarik dan berusaha masuk kedalam guguh.

Tujuan pemasangan guguh dengan menggunakan tali tersebut adalah:

  • Untuk memudahkan posisi Guguh di kedalaman hingga bisa mencapai ke dasar sungai.
  • Untuk memudahkan dalam proses pengangkatan.
  • Dan untuk menjaga keamanan supaya Guguh tidak hanyut terbawa oleh arus air sungai.

Pengangkatan guguh dilakukan setelah 2 atau 3 hari dari pemasangan, dengan maksud agar mencapai hasil tangkapan yang maksimal. Sebab apabila pengangkatan terlalu cepat, maka tempat dipasangnya Guguh tersebut akan menjadi hingar (bising) yang menyebabkan udang-udang tersebut tidak mau datang.

Bahan-bahan pembuatan Guguh.

Bahan-bahan yang di gunakan untuk pembuatan guguh adalah: Kulit kayu, rotan dan bambu.

Semua bahan-bahan tersebut adalah bahan pilihan, seperti:
Kulit kayu.
Kulit kayu yang digunakan adalah kulit kayu Durian burung.
Kulit kayu ini dipakai untuk pembuatan badan guguh.

Bambu.
Bambu yang digunakan adalah bambu betung atau bahasa setempat dinamakan "buluh botung".
Bambu ini digunakan untuk bahan pembuatan Injok (pintu tempat udang masuk) dan tutup belakang. Bambu ini bisa juga di ganti dengan menggunakan rotan dahanan.

Rotan.
Rotan yang digunakan ada dua jenis, yaitu rotan dahanan dan rotan tunggal.

Rotan Dahanan digunakan untuk bahan pembuatan Injok, tutup belakang dan bingkai.

Rotan tunggal digunakan sebagai bahan penjalin untuk Injok, tutup belakang dan pengikat bingkai pada badan Guguh.

Fisik dari Guguh ini berbentuk silinder, atau seperti tabung dengan panjang sekitar 60-80cm dan berdiameter 25-30cm. Pada badan guguh dipasang tiga bingkai, yaitu pada sisi depan, tengah dan belakang, dengan tujuan agar badan guguh bisa kuat dan kokoh. Tutup depan dipasang dengan dua Injok yang telah di jalin berbentuk kerucut dengan tujuan agar udang yang masuk tidak bisa keluar. Sedangkan tutup belakang ditutup rata dengan kisi-kisi bambu atau rotan yang sudah dijalin, dan bisa dibuka untuk mengeluarkan udang yang telah terperangkap.

Guguh seperti ini, selain badannya dibuat dari kulit kayu, ada juga yang dibuat dengan mengunakan rotan ataupun bambu.

Menurut para nelayan, diantara dua jenis guguh tersebut, guguh yang terbuat dari kulit kayulah yang suka dimasuki udang. Karena guguh ini berbentuk ruangan gelap yang disukai udang untuk bersembunyi. Karena udang lebih suka berada dicelah-celah kayu yang ada didasar sungai.||

Tidak ada komentar: