10/05/2012

Bono Sungai Rokan.

Di aliran sungai Rokan tepatnya di kabupaten Rokanhilir propinsi Riau Indonesia, ada fenomena alam yang terjadi pada tiap bulannya, yaitu gelombang Air pasang. Fenomena alam ini terjadi di sebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan gaya gravitasi matahari. Karena pengaruh dari gaya gravitasi dua benda langit tersebut, membuat permukaan air laut menjadi tinggi. Dengan terjadinya permukaan air laut yang meninggi, maka air laut tersebut akan bergerak menuju ke tempat yang lebih rendah.

Secara otomatis air laut tersebut akan menuju ke arah sungai yang saat itu permukaan air sungai lebih rendah dengan air laut. Dalam proses bergeraknya air laut tersebut menuju kearah sungai, maka terjadilah hantaman yang menimbulkan gelombang. Nah, gelombang besar itulah di namakan oleh masyarakat setempat dengan sebutan BONO.

Bono tersebut dalam satu bulan terjadi dua periode. Periode pertama terjadi pada awal bulan baru dalam tahun Hijriyah (kalender Islam), dan periode kedua terjadi pada masa bulan purnama. Dalam tiap periode, Bono terjadi dua kali dalam sehari dan 6 - 7 hari dalam satu periode.

Di aliran Sungai Rokan, Bono ini terjadi mulai dari muara sungai Rokan tepatnya di Bagansiapiapi, hingga mencapai lebih kurang 100 km (melewati aliran sungai) kearah hulu sungai. Dan gelombangnya bukanlah sama besar disepanjang bibir sungai, tapi berbeda-beda dan tergantung dengan kedalaman sungai. Seperti di kec. T.putih T.melawan, tinggi gelombang Bono hanya sekitar 1.Meter. Dan di daerah lain kearah muara sungai, seperti di Desa Jumrah, Rimba Melintang, Teluk Pulau hulu, tinggi gelombang "Bono" bisa lebih besar. 

Sungai yang ada atau yang mengalami terjadinya Bono di propinsi Riau adalah Sungai Rokan dan Sungai Kampar. ||

Hanya sekian dulu pembahasan singkat tentang terjadinya BONO. Mohon koreksi kalau ada yg kurang sesuai.





Tidak ada komentar: